1. Menurunnya Semangat Ibadah
Fenomena awal dan begitu terasa adalah adanya ‘kemajuan’ shaf jamaah sholat isya’ dan tarawih. Fenomena ini biasanya sudah terlihat minggu kedua ramadhan dan semakin lama semakin maju alias jamaahnya semakin sedikit. Bahkan dibeberapa tempat tinggal segelintir orang saja dan itupun orang-orang yang sudah lanjut usia, padahal pada malam-malam terakhir ini akan ada malam 1000 bulan (Lailatul Qadar) yang sangat dahsyat faedahnya apabila agan mampu menghidupkan malam tersebut.
Dalam sesuatu perlawanan maupun bukan bolehlah kita mengistiharkan perlawanan sebelum tamat? Tentu tidak, Oleh itu malulah dengan Allah, ramadhan belum sampai separuh kita sibuk hendak beraya. Kita perlu ingat bahwa ramadhan itu untuk orang yang menang dalam melawan nafsunya sepanjang bulan ramadhan. Dan jangan jadikan puasa kita seperti 'tebu' tetapi jadikanlah puasa kita seperti 'teh tarik' yang awalnya manis dan akhirnya lebih manis
2. Fenomena Mudik Lebaran
Mudik adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. (wikipedia indonesia).
Apa pun itu, Lebaran tetaplah momen yang menggembirakan dan membahagiakan, biar pun macet dan merayap di jalanan saat mudik ataupun balik. Bahkan, biar pun nyawa dipertaruhkan di jalanan.
Nahh..biasanya nih ya kalau udah dekat lebaran gini pasti rame banget tuh terminal, stasiun pada ngantri berebut tiket + tiket yang semakin mahal, oleh karnanya pesan tiketnya dari jauh-jauh hari ya. Fenomena lain yang seringkali kita lihat pas mudik pasti tingkat kemacetan, kecelakaan, serta perbaikan jalan yang tidak selesai. Jadi persiapkan segala sesuatu yang bakal terjadi diperjalanan gan supaya gak bosen dan harus tetap waspada.
3. Kriminalitas Semakin Meningkat
Berikut beberapa alasan kenapa kriminalias meningkat setiap menjelang perayaan lebaran?
- Krisis ekonomi masyarakat dan tertekan dengan kebutuhan pokok yang meningkat saat lebaran.
- Tuntutan ekonomi menjelang lebarang cukup tinggi, kalau dgn pendapatan seperti hari-hari biasa mungkin kurang. Jadi menjelang lebaran mereka "kejar setoran"... apalagi dengan adanya semakin banyak orang yang bawa uang/perhiasan keluar rumah.
- Mudahnya masyarakat memperoleh senjata tajam yang bisa disalahgunakan.
Oleh karenanya tingkat kewaspadaan dan keaman yang dilakukan masyarakat dimanapun berada harus ditingkatkan pula. Karena, bulan Puasa akan diakhiri dengan momen besar yakni Lebaran dimana pada kesempatan itu orang sama-sama ingin memberikan dan tampil dalam bentuk yang terbaik
4. Pusat Perbelanjaan Ramai
Seperti biasa ditahun sebelumnya setiap menjelang hari raya Idul Fitri pusat-pusat perbelanjaan dimasa bulan Ramadhan akan meraup keuntungan besar.
Hal ini disebabkan budaya umat Islam di Indonesia umumnya selalu memenuhi kebutuhan jelang lebaran, apalagi dengan adanya rayuan discount yang menggiurkan gan, siapa yang tidak tahan godaan.
Tingkat konsumsi yang sangat tinggi ini dari tahun ke tahun tidak ada perubahan dan ini menjadi berkah tersendiri bagi seluruh produsen dalam pemasaran produknya.
5. Aktifitas Pegadaian Meningkat
Yap Pegadaian jadi pilihan buat orang yang pengen mudik, dengan ngegadai barang-barang miliknya seseorang bisa dapet dana yang lumayanlah buat mudik hehe. Eh bisa juga buat keamanan, jadi ibaratnya di titipin gitu deh beberapa orang ada yang pake jasa pegadaian buat gitu
6. Ziarah Kubur
Berziarah kubur setelah lebaran, atau hari yang lainnya merupakan hal yang lazim dilakukan dalam rangka tetap menghormati orang tua, saudara atau kerabat yang telah mendahului. Sehingga tidak mengherankan seteleh lebaran atau puasa syawal, pemakaman umum yang biasanya sepi menjadi ramai dengan datangnya orang-orang yang mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia.
7. Idul Fitri Bahagia
Semua muslim pasti berbahagia menyambut hari idul fitri, baik laki-laki dan wanita dari semua kalangan, semuanya merasakan kebahagiaan menyambut hari idul fitri. Karena pada hari ini merupakan simbol kemenangan umat Islam setelah selama sebulan penuh menunaikan ibadah puasa dan amalan-amalan baik lainnya. Kemenangan meraih jiwa yang fitri, kemenangan meraih cinta ilahi, kemenangan meraih pahala surgawi dan kemenangan-kemenangan lainnya.
fenomena yang terjadi biasanya ramainya petasan dan kembang api sebagai simbol kemenangan ramadhan, pawai obor pada malam takbiran, banyak yang sms update status sosial ramadhan di sosmed, saling berkunjung ketempat saudara,banyaknya kiriman parcel dari mana-mana, dan masih banyak yang lainnya deh.
Mari sucikan hati dengan saling bermaafan.
0 Response to "7 Fenomena Sosial di Akhir Ramadhan"
Posting Komentar